Ia gadis cantik kecil yang manis,
dengan mimpi kecil yang indah
Ia ingin mengejar kupu-kupu kecil
meski……tiada ingin ia menangkapnya,
mengambil kebebasan kupu-kupu kecil
yang terbang di taman cahaya
Namun…..
sebutir keegoisan menistakannya
setitik kesombongan dan keserakahan…..
dari manusia-manusia
yang mengaku dewasa
Yang kobarkan api kehancuran
angin permusuhan……
hingga akhirnya…..dunia berperang
bertarung….kalah…..menang…..
hancur, binasa…..putus asa…..
Lalu, apa yang mereka cari?
Apa yang manusia dewasa itu inginkan?
Sejengkal tanah?
Segenggam pasir?
Seteguk air?
Sebongkah batu?
Ataukah segunung nafsu?
Lalu untuk apa semua itu?
Bila akhirnya….ia gadis manis kecil yang cantik
Yang bermimpi mengejar kupu kecil nan indah…..
harus terjatuh?
Tertimpa runtuhan
Terhujan peluru keserakahan
Terpapar mortar kesombongan…..
Meskipun…..ia hanya gadis kecil
dengan mimpi kecil
Namun….mengapa manusia dewasa itu
dengan tega mengorbankannya
s’bagai tumbal ambisinya?
Dan lihatlah kini gadis itu?
yang t’lah bermandi cairan merah kehidupan
yang tubuh kecilnya lemah tak berdaya
yang kehilangan kupu kecil
Ah…..andai mereka….
Manusia-manusia dewasa itu
melihat dari sudut berdiriku di sini
mendengar dari sisi sebelah gadis itu
merasakan dari semua perasaan
yang ia benci atu pun yang ia agungkan
andai mimpiku jadi cita-cita
jika saja cita-citaku menjadi harap
ingin ku berdo’a dengan sangkakala Israfil
agar mereka semua mengerti…..
agar mereka semua tahu
bahwa ambisi dan sukses hanya akan nyata
ketika cinta dan kebersamaan mengiringnya
Ingin ku berizin pada Yang Mahakuasa
‘Tuk meletakkan harapanku pada mereka
Sebab aku di sini…..
hanyalah sebutir salju di padang sahara
hanyalah setetes air segar di tengah samudera
dan aku ingin melabuhkan mimpi ku….
Untuk mereka jaga…..dan jadikan nyata
Meskipun kini aku yakin,
gadis keil yang cantik dan manis itu
telah meraih mimpinya
bahkan ia…..mengejar kupu-kupunya
di tengah taman keabadia…….
Dan kupu itu kini adalah kupu cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar