Kamis, 22 Agustus 2013

Blue Economy: Implementasi yang Tepat untuk Konsep yang Hebat


Blue Economy, sejak Gunter Pauli memperkenalkannya pada tahun 2010 melalui bukunya The Blue Economy: 10 years – 100 innovations – 100 million jobs konsep perekonomian tersebut telah tersebar ke seluruh dunia dan menginspirasi banyak kalangan. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga ikut terkena pesona konsep yang memang menjajikan kemajuan dalam berbagai bidang tersebut. Hal ini bisa dilihat dalam pidato beliau pada KTT Rio+20 di Rio de Janero, Brasil. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia akan menerapkan konsep Blue Economy tersebut dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan.
            Dalam bukunya tersebut, Gunter Pauli menjelaskan bahwa Blue Economy adalah solusi pembangunan dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada secara optimal melalui pengolahan sumberdaya non-emisi atau tanpa sampah. Artinya sumberdaya yang ada benar-benar diolah dan dimanfaatkan tanpa sisa, bahan buangan atau sisa dari suatu proses diolah kembali dalam proses yang lain, sehingga sumberdaya yang ada akan terolah secara optimal  tanpa menghasilkan zat buangan yang biasanya justru menjadi zat pencemar pada lingkungan. Sedangkan di Indonesia sendiri, konsep Blue Economy disalahartikan sebagai konsep pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan secara maksimal dan berkelanjutan. Memang tidak salah, hanya saja pada akhirnya implementasi konsep Blue Economy di Indonesia hanya terkonsentrasi pada sektor perikanan dan kelautan saja.
            Banyak kalangan yang mengatakan bahwa Blue Economy yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya konsep dan wacana saja, sebab sampai saat ini masih belum ada kemajuan yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. Bahkan, sektor perikanan dan kelautan yang menjadi tempat implementasi konsep tersebut tetap belum menunjukkan kekuatannya. Dalam hal ini, kesalahan bukan terletak pada konsep ataupun usaha penerapannya, namun pada cara penerapan konsep tersebut dalam pembangunan perekonomian.
            Sebuah pembangunan ekonomi negara tidak hanya dititikberatkan dalam satu sektor saja, tetapi juga digerakkan seluruh sektor yang ada. Ketika dirasa terdapat sebuah konsep yang baik dan menguntungkan, maka konsep tersebut sebaiknya diterapkan dalam pembangunan semua sektor yang ada. Jadi,  konsep Blue Economy di Indonesia seharusnya tidak diimplementasikan dalam sektor perikanan dan kelautan saja, tetapi juga diperlukan penerapannya di semua sektor perekonomian di Indonesia. Pengertian tentang konsep Blue Economy juga diperbaiki lagi dimana konsep itu bukan berarti pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk kemakmuran bangsa akan tetapi pemanfaatan semua sumberdaya yang ada secara optimal dan berkelanjutan.
            Dalam hal ini, solusi yang diberikan untuk bisa diterapkan oleh pemerintah dalam implementasi Blue Economy yang tepat antara lain: pertama, memperkenalkan dan menyebarkan konsep Blue Economy yang benar kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat mengetahui konsep seperti apa yang sedang diterapkan oleh pemerintah dalam pembangunan; kedua, mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam penerapan konsep dalam rangka pembangunan perekonomian nasional; ketiga, menciptakan kesempatan dan peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan inovasi dan teknologi yang mendukung konsep Blue Economy; keempat, membuat anggaran dana untuk riset mengenai pengembangan konsep Blue Economy yang lebih baik lagi dan bisa benar-benar diterapkan di semua sektor perekonomian Indonesia.
            Pada akhirnya, sesungguhnya semua konsep adalah baik dan bisa membuat kemajuan negara. Akan tetapi, konsep tersebut akan lebih baik lagi jika dimengerti secara benar dan diterapkan dengan tepat. Begitu pula dengan konsep Blue Economy. Konsep ini sebenarnya sangat kuat, sebab berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya yang ada secara optimal tanpa mengesampingkan keberlanjutan dan kelestarian sumberdaya itu sendiri maupun lingkungan. Sebuah konsep yang kuat akan semakin hebat jika diimplementasikan dengan tepat. Blue Economy, agar langit tetap biru, laut tetap biru, dan bumi yang dilihat dari luat angkasa tetap biru.