MAKALAH
METEOROLOGI
LAUT
Variasi
Iklim di Permukaan Bumi Berdasarkan Lintang Tempat

Kelompok 1
Dosen
Pengampu:
Dr. Ir.
Daduk Setyohadi, MP
Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas
Brawijaya
2013
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami pnjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Makalah dengan judul “Variasi Iklim di Permukaan Bumi
Berdasarkan Lintang Tempat” ini disusun sebagai tugas mata kuliah Meteorologi
Laut dengan Bapak Dr. Ir. Daduk
Setyohadi, MP sebagai dosen
pengampu.
Selanjutnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi civitas
akademika yang tertarik tentang iklim. Selain itu semoga makalah ini juga
menjadi salah satu sumbangan pemikiran untuk pengembangan ilmu pengetahuan
menjadi lebih baik.
Akhir
kata, mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini terjadi kesalahan ejaan
maupun isi.Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyusunan makalah yang lebih
baik.
Penyusun
DAFTAR
ISI
LEMBAR
JUDUL........................................................................................... i
KATA
PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFATR
ISI................................................................................................... iii
BAB
1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB
2 PEMBAHASAN...................................................................................
BAB
3 PENUTUP............................................................................................
DAFTAR
RUJUKAN......................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai
satu-satunya planet di tata surya yang saat ini bisa ditinggali., bumi memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda dengan planet-planet yang lain yakni sesuai
dengan kondisi yang mendukung adanya kehidupan di dalamnya. Karakteristik
tersebut bisa dilihat mulai dari lapisan batuan bumi yang terdiri dari inti
bumi, mantel bumi, dan kerak bumi; sampai lapisan udara bumi (atmosfer). Dalam
hal ini, lapisan udara bumi berperan besar pada kehidupan di atas bumi, sebab
makhluk hidup tinggal di dalam lapisan tersebut (atmosfer). Fenomena yang
terjadi pada lapisan atmosfer berpengaruh terhadap kehidupan di dalamnya. Salah
satu fenomena tersebut adalah iklim, yang kejadiannya tidak bisa dicegah dan
hanya bisa diikuti dengan cara penyesuaian diri oleh makhluk hidup.
Iklim adalah keadaan
rata-rata udara dari suatu daerah yang relatif luas dan dalam jangka waktu yang
lama (Hartono, 2012). Sedangkan menurut World
Climate Conference (1979) dalam Suganda, et al
(2010), iklim didefinisikan sebagai berikut:
“sintesis
kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan
keadaan pada setiap saatnya”. Jadi, iklim hampir
sama dengan cuaca. Hanya saja, cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan
dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu
lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan
merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam
bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003dalam
Diraja, 2010).
Meskipun berada
dalam ruang lingkup yang luas, iklim di permukaan bumi tidak sama pada setiap
tempat. Artinya terdapat variasi iklim di bumi yang masing-masing berbeda satu
sama lain. Ada daerah di bumi yang memiliki iklim panas, ada pula yang beriklim
dingin bahkan beku. Daerah yang beriklim panas
umumnya terdapat pada wilayah yang dilalui garis katulistiwa. Selanjutnya
semakin menuju ke kutub, iklimnya semakin dingin. Sedangkan daerah kutub
memiliki iklim yang beku hampir di sepanjang tahun. Hal tersebut memberikan
indikasi bahwa iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang
dan ketinggiannya di muka bumi (Agus, 2011)
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini antara lain:
1.
Mengapa
garis lintang bisa mempengaruhi variasi iklim di bumi?
2.
Apa
saja variasi iklim di bumi berdasarkan lintang tempatnya?
3.
Bagaimana
contoh variasi iklim karena perbedaan lintang tempat?
C.
Tujuan
Tujuan
penyusunan makalah “Variasi Iklim di Permukaan Bumi Berdasarkan Lintang Tempat”
ini adalah:
1.
Mengetahui sebab-sebab
garis lintang (lintang tempat) dapat mempengaruhi perbedaan iklim di bumi.
2. Mengetahui
jenis-jenis variasi iklim di bumi berdasarkan lintang tempat.
3.
Mengetahui contoh nyata
variasi iklim berdasarkan lintang tempat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Lintang
Tempat Mempengaruhi Variasi Iklim di Bumi
Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa iklim di permukaan bumi tidak sepenuhnya sama
antara satu daerah dengan daerah yang lain, dan salah satu faktornya adalah
pengaruh dari koordinat garis lintang atau lintang tempat dari daerah tersebut.
1. Pengertian
Lintang Tempat
Lintang tempat (‘Urdlul Balad) adalah lingkaran yang terdapat pada
bola bumi yang sejajar dengan khatulistiwa bumi dan diukur dari khatulistiwa
sampai tempat yang dicari(Hambali, 2011 dalamZayda, 2012),atau bisa juga
dikatakan dengan jarak antara equator sampai garis lintang diukur sepanjang
garis bujur (Basith, 2008 dalam Zayda, 2012). Dengan kata lain
lintang tempat merupakan letak suatu wilayah yang dilihat berdasarkan
koordinatnya terhadap garis lintang bumi.
Menurut Muhammad (2012), dalam Geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan
lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang
biasanya dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0°
di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan.
Lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU),
demikian pula lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS).
![]() |
![]() |
||
Gambar 1. Garis Lintang
2. Pengaruh Lintang Tempat
Sumber panas terbesar bagi bumi dan
atmosfer sebagai selubungnya berasal dari matahari, yaitu kurang lebih 60 gram
kal/cm2/jam. Akan tetapi tidak semua bagian bumi menerima panas dari
matahari secara bersama-sama. Istilah tersebut disebut dengan perbedaan isolasi,
yang berarti ada perbedaan energi sinar matahari yang diterima oleh bumi. Akibatnya,
terjadi variasi suhu di berbagai tempat, baik secara vertikal maupun horizontal.
Adanya variasi insolasi dipengaruhi oleh kedudukan atau sudut sinar matahari, yaitu
sudut yang dibentuk permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari.

Gambar 2.Posisi Bumi saat Mengelilingi
Matahari
Karena
garis lintang mengambarkan sebaran daratan dipermukaan bumi yang di kaitkan
dengan sinar matahari, makaadanya garis lintang menandakan pembagian zona-zona
dibumi. Berdasarkan garis lintang atau lintang tempat, zona tersebut di bagi
menjadi tiga yaitu : Zona Kutub, Zona
Sub-tropis, dan Zona Tropis. Sementara itu, revolusi dan rotasi bumi menyebabkan seluruh permukaan bumi secara
bergantian dapat menerima cahaya
matahari. Sumbu perputaran bumi selama peredarannya tidak selalu pada posisi
tegak lurus terhadap arah cahaya matahari (garis yang menghubungkan titik kutub
Utara dengan titik kutub Selatan tidak selalu pada posisi tegak lurus terhadap
garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran bumi dengan titik pusat
lingkaran matahari). Secara teratur, sumbu perputaran bumi akan bergerak ke
kiri dan ke kanan membentuk sudut maksimum sebesar hampir 23,50 dari posisi
tegak lurusnya. Sehingga hal ini menyebabkan pergiliran musim dan perbedaan
lama penyinaran matahari pada tiap tahunnya.
B. Macam-macam
Variasi Iklim Berdasarkan Lintang Tempat
Garis
Lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis
Khatulistiwa yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27o LU – 23,27o LS) disebut daerah tropis, karena di sanalah
sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari, di daerah ini hanya dikenal
2 musim yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23,27o LU dan 66,33o LU serta antara 23,27o LS dan 66,33o LS disebut daerah sub-tropis, di daerah ini
dapat terjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim
semi. Sementara di daerah dekat Kutub utara dan selatan (90o LU dan 90o LS) dapat terjadi masa dimana dalam satu hari
tidak muncul matahari, atau sebaliknya dalam satu hari matahari selalu bersinar
(dikenal dengan istilah matahari tengah malam).
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 1. Pembagian
Zona Iklim di Bumi
1.
Zona Tropis
Kata tropis berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti “berputar”,
karena posisi matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang
disebut tahun. Zona iklim tropis berada di daerah sekitar equator yang terletak
antara 0°-23,5° LU/LS. Zona ini hampir mencapai 40% dari seluruh permukaan bumi
dan mencakup seluruh bagian bumi yang dalam setahun mengalami dua kali saat
matahari tepat berada di atas kepala (di utara Garis Balik Utara dan di selatan
Garis Balik Selatan, matahari tidak pernah mencapai ketinggian 90° atau tepat
di atas kepala.
Ciri-ciri iklim pada zona
tropis ini adalah sebagai berikut:
·
Suhu udara rata-rata tinggi,
karena matahari selalu vertical. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan di
beberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30° C.
·
Amplitudo suhu rata-rata
tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya
besar.
·
Tekanan udara lebih rendah dan
perubahannya secara perlahan dan beraturan.
·
Hujan banyak dan umumnya lebih
banyak dari daerah lain di dunia.
Di hutan hujan tropis (yang paling dekat dengan
khatulistiwa), kondisinya hangat dan berhujan sepanjang tahun, dan di sana
terdapat hutan yang lebat. Di daerah tropis ini juga ada iklim basah dan
kering; sabana tropis di mana iklim terlalu kering untuk menumbuhkan hutan;
stepa tropis (yang lebih kering lagi); dan iklim gurun tropis.
Tumbuhan
daerah tropis biasanya berdaun lebar dan hijau abadi (tidak menggugurkan
daun), atau jika memiliki perilaku peluruh mereka tidak dipengaruhi oleh
suhu atau durasi radiasi Matahari melainkan oleh ketersediaan air di tanah.
Wilayah tropis di seluruh dunia dikenal dalam biogeografi sebagai wilayah pantropis (“seluruh tropis”), untuk
dipertentangkan dengan wilayah per benua, seperti Amerika tropis, atau Asia
tropis. Istilah tropis juga kadangkala digunakan untuk menyebut tempat yang
hangat dan lembap sepanjang tahun, walaupun tempat itu tidak terletak di antara
dua garis balik.
2.
Zona Subtropis
Zona subtropis adalah daerah
di permukaan bumi yang terletak di antara 23,5o LU dan 66,5o LU serta antara 23,5o LS dan 66,5o LS. Ciri-ciri iklimnya antara lain
(1) banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering
berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah–ubah tidak menentu, dan sering
terjadi badai secara tiba-tiba; serta (2) amplitudo suhu tahunan lebih besar
dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada
daerah iklim tropis.
Iklim pada zona ini dibagi menjadi dua, yakni:
a.
Iklim Subtropis
Iklim ini terletak pada
wilayah bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang
dibatasi Oleh Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan pada lintang 23,5°
utara dan selatan (antara 23,5° - 40° LU/LS). Daerah ini merupakan peralihan
antara iklim tropis dan iklim sedang yang diwarnai dengan gangguan dan
rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado.
Daerah beriklim subtropis
memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki
karakteristik tersendiri, dengan suhu
maksimal, suhu
minimal, kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang
berbeda. Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi sebagian besar Eropa, kecuali Skandinavia; kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah utara; Amerika Serikat dan sekelilingnya; serta Afrika Utara dan Afrika Bagian
Selatan. Sedangkan daerah di bagian selatan
meliputi Australia dan bagian selatan Amerika Selatan.
Ciri-ciri dari iklim ini adalah:
·
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah
peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
·
Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan
semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula
dengan musim panas tidak terlalu panas.
·
Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin.
·
Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin
dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan
jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim
Tiongkok.
b.
Iklim Sedang
Iklim ini terletak pada daerah antara 40° -
66,5° LU/LS, yang termasuk di dalamnya adalah
iklim laut pantai barat (pantai barat Amerika Utara); iklim stepa sejuk dan
iklim gurun sejuk; dan iklim benua lembab. Masing-masing dengan pola tumbuhan
dan curah hujan yang berbeda.
Perubahan
di daerah beriklim sedang ini, antara musim panas dan musim
dingin biasanya sejuk, daripada terlalu panas atau dingin. Tapi di
wilayah benua, seperti bagian tengah Amerika Utara, variasi antara musim panas dan
musim dingin bisa ekstrim. Di daerah yang dianggap tropis,
pemukiman di ketinggian tinggi (contohnya pegunungan Andes) memiliki iklim sedang. Di dalam perbatasan ini ada
banyak jenis iklim, yang secara umum dikelompokkan dalam dua kategori: samudera
dan benua
Iklim
laut dipengaruhi oleh samudera, yang membantu menyeimbangkan temperatur stabil
sepanjang tahun. Di zona sedang, angin datang dari
barat, sehingga sisi barat benua sedang selalu merasakan iklim laut ini. Beberapa
wilayah termasuk Eropa Barat, dan bagian barat Amerika Utara di garis lintang antara
40° dan 60° utara (65° U di Eropa).
Iklim
benua biasa berada di daratan, dengan musim panas hangat dan musim dingin yang
dingin. Kehilangan dan penerimaan panas dibantu oleh massa tanah yang
ekstensif. Di Amerika Utara, Pegunungan
Rocky berperan sebagai perintang iklim bagi udara laut yang bertiup dari
barat, membentuk iklim benua di timur. Di Eropa, iklim laut mampu
menyeimbangkan temperatur daratan, karena rangkaian pegunungan besar terletak timur-barat
(wilayah di timur rangkaian pegunungan Skandinavia adalah pengecualian).
Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
· Banyak terdapat
gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah
angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
· Amplitudo suhu tahunan lebih
besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat
pada daerah iklim tropis.
3. Zona Kutub
Zona kutub adalah daerah di permukaan bumi yang terletak di antara garis
66,5 ° - 90 ° LU/LS atau berada di sekitar kutub bumi. Sedangkan iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di
daerah kutub. Di daerah ini suhunya sangat dingin pada musim dingin dan sejuk
pada musim panas. Di daerah ini ada iklim taiga (sangat dingin pada musim
dingin); iklim tundra, di mana hanya rumput dan lumut yang dapat tumbuh; dan
iklim kutub, di mana selimut es berada.
Di daerah itu musim dingin berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat,
udaranya kering, tanahnya selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin
seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis vegetasi berupa lumut-lumutan dan
semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu Amerika Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan bumi selatan
yaitu antartika. Iklim di daerah ini dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan
iklim es.
Ciri-ciri
iklim tundra adalah sebagai berikut:
·
Musim dingin berlangsung lama.
·
Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
·
Udaranya kering.
·
Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
·
Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
·
Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya
es di permukaan tanah.
·
Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
·
Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara
Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
· Suhu terus-menerus rendah
sekali sehingga terdapat salju abadi.
·
Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah
hijau) dan Antartika di kutub selatan.
C. Contoh Daerah Tiap Zona Variasi Iklim
1. Zona Tropis
Salah satu contoh daerah yang memiliki iklim tropis
atau berada di zona tropis adalah Indonesia. Secara astronomis, Indonesia
berada pada lintang tempat 6°LU - 11° LS sehingga beriklim tropis yang dilalui
garis khatulistiwa. Indonesia mempunyai karakteristik
khusus, baik dilihat dari posisi, maupun keberadaanya, sehingga mempunyai
karakteristik iklim yang spesifik. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang
mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica
(iklim panas), dan iklim laut.
Iklim
di Indonesia hampir seluruhnya tropis. Seragam
air hangat yang membentuk 81% dari daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di
darat tetap cukup konstan, dengan dataran pantai rata-rata 28 ° C, daerah
pedalaman dan gunung rata-rata 26 ° C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi,
23 ° C. Suhu bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif
mengalami sedikit perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim
berikutnya, perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya
empat puluh delapan menit. Hal ini memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.
Variabel
utama iklim di Indonesia tidak suhu atau tekanan udara, namun curah hujan.
Daerah itu kelembaban relatif berkisar antara 70 dan 90%. Angin yang moderat
dan umumnya dapat diprediksi, dengan musim hujan biasanya bertiup dari selatan
dan timur pada bulan Juni hingga September dan dari barat laut pada bulan
Desember sampai Maret.
2. Zona
Subtropis
Daerah yang berada pada zona subtropis ini umumnya memiliki 4 musim,
dengan karakteristik iklim yang berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah di
Jepang. Berdasarkan letak astronomis Jepang terletak di antara garis lintang 300-500 LU, jadi secara astronomis, iklim Jepang termasuk iklim sedang (subtropik). Akan tetapi karena pengaruh lain, yaitu Bentuk wilayah kepulauan, adanya arus panas dan arus dingin (Kuroshio dan Oyashio) dan angin musim. Maka iklimnya agak berbeda dengan negara lain
yang terletak pada garis lintang yang sama. Pada musim dingin misalnya, suhu di Jepang terutama di utara sangat dingin. Curah hujan di bagian barat agak kurang bila dibandingkan dengan bagian timur. Inipun akibat dari pengaruh relief (pegunungan). Pada musim tersebut angin Muson Barat Barat Laut bertiup. Angin ini berasal dari daratan Asia. Selain dingin angin ini kering. Bagian selatan keadaan iklimnya agak berbeda dengan di utara, daerah ini beriklim humid subtropika.
Suhu rata-rata di Jepang adalah 15,1° C. Kisaran suhu bulanan rata-ratanya
adalah 23° C. Rata-rata terpanas atau suhu tinggi adalah 31° C pada bulan
Agustus. Rata-rata terdingin atau suhu rendah -1 ° C pada bulan Januari. Jepang
menerima rata-rata 1562 mm curah hujan per tahun atau 130 mm setiap bulan. Bulan
dengan cuaca terkering adalah Januari ketika pada keseimbangan 48 mm (1,9 in)
dari hujan, hujan es es, atau salju turun di 6 hari. Bulan dengan cuaca paling
basah adalah pada keseimbangan Oktober ketika 220 mm (8,7 in) hujan, hujan es,
hujan es atau salju turun di 12 hari. Rata-rata kelembaban relatif rata-rata
untuk satu tahun dicatat sebagai 71,2% dan secara bulanan itu berkisar dari 60%
pada bulan Januari & Februari sampai 80% pada bulan Juli. Selainitu ada
berbagai rata-rata jam sinar matahari di Jepang antara 4,4 jam per hari di
bulan Oktober dan 6,6 jam per hari di Agustus.
Sama seperti daerah beriklim subtropis lainnya,
Jepang memiliki 4 macam musim yg di sebut shiki yaitu:
a.
Musim
semi adalah musim terbaik yang
ada di Jepang. Suhu yang hangat tapi tidak panas, tidak ada terlalu banyak
hujan. Pada musim ini, bunga mulai berkembang, udara cuaca cerah.,
b.
Musim
panas dengan cuaca yang sangat
panas, dimulai dengan musim hujan yang suram di bulan Juni dan berubah menjadi
mandi uap pada bulan Juli-Agustus, dengan kelembaban ekstrim dan suhu judul
setinggi 40 ° C.
c.
Musim
gugur, mulai bulan September,
suhu menjadi lebih ditoleransi, hari yang umum dan warna musim gugur dapat
mengesankan seperti bunga sakura. Pada musim gugur daun-daun mulai berguguran
udara sejuk dan cuaca menjadi agak mendung
d. Musim dingin adalah waktu yang baik untuk pergi
ski musim semi. Pada musim ini, daun-daun mulai menghijau, salju turun apabila
suhu udara di bawah nol derajat celcius.
Di Hokkaido, musim dinginnya sangat dingin,
tetapi musim panasnya tidak begitu panas. Di Kyushu bagian selatan dan Okinawa musim
dingin tidak begitu dingin dan musim hujan kemungkinan di bulan Juni. Pada musim
hujan biasanya orang-orang Jepang mulai menanam padi yang dituai pada akhir
musim gugur. Setelah musim hujan berakhir tibalah musim panas yang sangat
panas.
3. Zona Kutub
Zona kutub adalah daerah di sekitar kutub yang umumnya
beriklim beku dengan wilayah yang diselimuti salju tebal. Matahari terlihat
kecil di cakrawala yang pergerakannya berupa parabola, bahkan kadang tidak
terbit sama sekali. Salah satu contohnya adalah daerah Antartika.
Antartika merupakan benua yang berada di daerah kutub
selatan yang terletak pada garis lintang 66,5° - 90° LS. Iklim
didaerah ini adalah iklim kutub (beku
sepanjang tahun). Suhu daratan Antartika lebih dingin
dari Kutub Utara dan merupakan tempat terdingin di bumi dengan suhu
mencapai -85° dan -90° C di musim dingin serta 30° lebih tinggi di musim panas.
Hal ini terjadi karena sebagian besar Benua Antartika terdiri dari
gunung-gunung tinggi. Bagian
tengahnya dingin dan kering serta hanya mengalami sedikit curah hujan. Turunnya
salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan tertinggi 48 inchi dalam
48 jam. Hampir
seluruh benua ini diselimuti es setebal rata-rata 2,5 kilometer.
Flora
yang ada di Benua Antartika hanya berupa lumut didaerah pesisir. Fauna yang
hidup diwilayah ini antara lain, Anjing Laut, Pinguin dan Albratas. Hewan yang umum
dijumpai di wilayah ini adalah pinguin. Pinguin adalah jenis burung yang tidak
bisa terbang, namun pinguin merupakan penyelam yang ulung. Hewan lainnya adalah
singa laut, anjing laut dan ikan paus. Pada tahun 1998 para ilmuwan menemukan
sekitar 100 spesies mikroba kecil, termasuk kutu di fron Es Mcmurdo Sound,
antartika (yang suhu tahunan rata rata -68°C ) kenyataan tersebut memberpesar
kemungkinan adanya kehidupan bakteri yang serupa di Mars. Sampai pada abad ke 19
para pemburu anjing laut dari Inggris dan Amerika menjarah lautan Antartika
untuk menangkap anjing anjing laut berbulu dan gajah gajah laut. Pada abad ke
20 para pemburu paus mengambil alih dengan efek yang sama merusaknya terhadap
habitat floura dan fauna di Antartika.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang variasi iklim di bumi
berdasarkan lintang tempat, dapat ditarik kesimpilan bahwa:
1.
Iklim adalah keadaan rata-rata udara dari suatu daerah yang
relatif luas dan dalam jangka waktu yang lama, berbeda-beda tiap daerah di bumi.
2.
Perbedaan iklim
di bumi terutama disebabkan karena perbedaan penerimaan sinar matahari baik intensitas maupun sudut penyinaran.
3.
Perbedaan
tersebut di atas ditandai dengan garis lintang.
4.
Garis lintang adalah garis
khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi terhadap garis
khatulistiwa (utara atau selatan)
5.
Berdasarkan garis lintang atau lintang tempat, bumi dibagi menjadi tiga zona
iklim, yakni zona iklim tropis, zona iklim subtropics, dan zona iklim kutub.
6.
Zona iklim tropis berada di
daerah sekitar equator yang terletak antara 0°-23,5° LU/LS, umumnya beriklim
panas dan memiliki dua musim, yakni panas dan hujan. Contohnya adalah Indonesia.
7.
Zona subtropis adalah daerah di permukaan bumi yang
terletak di antara 23,5o LU dan 66,5o LU serta antara 23,5o LS dan 66,5o LS. Pada umumnya memiliki empat musim, yaitu semi,
panas, gugur, dan dingin. Jepang adalah salah satu contohnya.
8.
Zona kutub adalah daerah di
permukaan bumi yang terletak di antara garis 66,5 ° - 90 ° LU/LS atau berada di
sekitar kutub bumi. Sedangkan iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub yang
beku sepnjang tahun. Benua Antartika di kutub selatan adalh salah satu
contohnya.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan, saran yang bisa diberikan
adalah:
1.
Iklim tidak bisa ditentang atau dilawan, namun cukup diikuti sebab ia
pasti akan lewat.
2.
Dengan mengetahui karakteristik iklim suatu daerah, kita bisa
menyesuaikan diri lebih baik lagi.
3.
Pemberdayaan alam yang diakibatkan karena faktor iklim sangat baik untuk
program energy bersih, misalnya pemanfaatan energy angin saat angin muson
bertiup.
Daftar Rujukan
Afiandi, Dich. 2010. Jepang. http://all-liebe-dich.blogspot.com/2010/06/1.html. Diakses pada 19 September 2013,
pukul 14:30
Diraja, Bonggo Sura. 2010. Variasi Iklim di Permukaan Bumi. http://ronsleo90.blogspot.com/2010/09/variasi-iklim-di-permukaan-bumi.html. Diakses pada 17 September 2013,
pukul 09:30 WIB
Fahri. 2009. Garis Lintang dan Garis Bujur. http://fahripeblog.wordpress.com/2009/08/12/garis-lintang-dan-garis-bujur/. Diakses pada 18 September 2013,
pukul 06:15 WIB
Farida, Zakiyatul. 2011. Makalah Meteorologi Laut. Diunduh dari blog.ub.ac.id/tebarjaring/files/2012/09/My-Meteorologi-Laut.doc pada 17 September 2013,
pukul 09:50 WIB
Hartono, Hari. 2012. [Geografi] Iklim Matahari. http://pusatilmuu.blogspot.com/2012/11/iklim-matahari.html. Diakses pada 17 September 2013,
pukul 09:50 WIB
Hartoyo, Dwi. 2010. Antartika. http://www.htysite.com/P%20Antartika.htm. Diakses pada 19 September 2013,
pukul 14:45 WIB
Muhammad, Mauludin. 2012. Garis Lintang dan Garis Bujur. http://muhammadmauludin.blogspot.com/2012/08/garis-lintang-dan-garis-bujur.html. Diakses pada 18 September 2013,
pukul 06:10 WIB
Nugroho, Darpito. 2011. Makalah Tentang Iklim, Geografi. http://urbandepan.blogspot.com/2011/11/makalah-tentang-iklim-geografi.html. Diakses pada 19 September 2013,
pukul 14:00 WIB
Rahmawati, Arfita. 2013. Kondisi Iklim di Jepang. http://kanshii.blogspot.com/2013/06/kondisi-iklim-di-jepang.html. Diakses pada 19 September 2013,
pukul 14:30 WIB
Suganda, Prisma, Syamsu Ridzal I.H.,
Noor Fitria Hasanah, Fajar Rina Firliana. 2010. Variasi Iklim di Permukaan Bumi. http://batalionpertanian.blogspot.com/2010/10/variasi-iklim-di-permukaan-bumi.html. Diakses pada 17 September 2013,
pukul 09:45 WIB
Syadiash. 2010. Benua Antartika dan Keadaan Alamnya. http://syadiashare.com/benua-antartika-dan-keadaan-alamnya.html. Diakses pada 19 September 2013,
pukul 14:45 WIB
Syafaah, Mila. 2011. Pembagian Iklim Dunia. http://milasyafaah22.blogspot.com/p/pembagian-iklim-dunia_30.html. Diakses pada 17 September 2013,
pukul 09:45 WIB
Zayda, Ani el. 2012. Pengaruh
Perbedaan Lintang dan Bujur Tempat terhadap Penentuan Awal Waktu Salat
Terkait Penyatuan Zona Waktu di Indonesia. http://anizaida89.blogspot.com/2012/09/pengaruh-perbedaan-lintang-dan-bujur.html. Diakses pada
18 September 2013, pukul 06:00 WIB